Kamis, 02 Oktober 2014

Singapore : Garden by the Bay


Pergi refreshing untuk melihat pemandangan alam sekitar bisa menyegarkan suasana. Alam merupakan salah satu inspirasi terbesar dalam pembuatan karya saya. Biasanya saya menggambar vignette dengan pola flora (tumbuhan).

Singapura merupakan negara kecil, hutan belantara mungkin tidak akan kalian jumpai disini, berbalik dengan kekayaan hutan Indonesia yang tersebar di seantero pulau yang dimilikinya. Akan tetapi dengan kecerdasannya dan potensi untuk menarik turist untuk pergi ke Negeri Singa ini, dia membuat taman yang cukup besar agar orang dapat menikmati alam. 

Garden by the Bay terletak di arena Marina Bay, salah satu tempat wisata di negeri ini. Pemandangan yang menarik dan bangunan yang tidak biasa kita lihat, membuat saya penasaran untuk berkunjung ke tempat ini. Harga tiket masuk ke Cold Forest dan Floral Dome sekitar 28 $ Singapura sekitar 265 ribu rupiah. Walaupun cukup menguras dompet, yang penting rasa penasaran bisa terobati. :D

Ternyata keindahan yang dibuat manusia tidak lepas dari campur tangan Tuhan. Syukur memang cara terbaik dan terindah sebagai rasa terima kasih kepada yang memberikan kita otak yang menghasilkan pikiran dan imajinasi luar biasa.

 

 Bentuk bangunan dari Cold Forest dan Floral Dome yang dikelilingi berbagai macam tanaman.



Objek unik yang ditumbuhi tumbuhan merambat ini banyak membuat orang tertarik dan berminat untuk pergi berkunjung, bentukan seperti ranting yang terlihat pada foto diatas biasanya menyala di malam hari, seperti lampu taman yang melengkapi keindahan tempat ini.

 

Dragon Fly atau Capung menjadi icon tempat ini

 

Memasuki Cold Forest, saya merasa mamasuki hutan imajinasi, walaupun dinginnya tidak alami tapi saya bisa menikmati kesegaran dan nyanyian tumbuhan yang ada disini

 

Pemandangan dari atas Cold Forest

 
 
Kolam buatan yang ditata dengan berbagai macam tumbuhan


Yono Selfie :))

 

Spot pemandangan yang membuat saya takjub sama orang yang menyusunnya

 

Semburan air yang keluar untuk menyirami tumbuhan disini membuat saya betah berlama lama

 

Haha, seperti berada di alam lain, walaupun ketika diamati, ternyata bentukan bangunan terinspirasi dari kupu-kupu.

 

Gerbang kayu ukiran Singa yang mengaum terlihat seperti kerajinan dari Indonesia :)

 

Di baik Jendela  tersimpan keindahan 

 

Foto by Mulyana

Rabu, 01 Oktober 2014

Singapore : Gillman Barrack

Gillman Bararracks merupakan salah satu kompleks dimana belasan galeri-galeri seni dunia berkumpul di tempat ini.  Galeri Equator merupakan salah satu contoh Galeri yang banyak menampilkan hasil karya dari buah tangan para seniman dari Indonesia. Mungkin karena pemiliknya juga ternyata orang Indonesia. Beliau adalah Pa Dedi yang membangun Langgeng Art Fondation di Yogyakarta. 

Ketika Yono berjalan-jalan di Komplek ini waktu itu, banyak juga seniman Indonesia yang sedang berpameran tunggal di Galeri lainnya. Jadi semangat buat karya biar bisa pameran disini :)

 

QR Code yang bisa ditemukan di teras area Gillman Barrack


 Ini adalah bangunan dari beberapa Galeri yang ada disini.

 

Beberapa karya tidak hanya dipajang di dalam Galeri, tapi juga diluar, dan menjadi spot menarik untuk foto selfie :D


Contoh dari karya Instalasi yang ada disimpan diluar Galeri di komplek Gillman Barrack

 

Mural karya  Popo salah satu street artist dari Indonesia

 

Karya Instalasi atau objek seni dengan menggunakan material lampu

 

Tidak hanya Galeri, ada beberapa cafe dan resto disini, salah satunya adalah Masons. Jadi setelah capek berkeliling melihat karya seni, teman-teman bisa ngobrol santai sambil menikmati hidangan yang ada disini. Karena tempat ini cukup jauh dengan area keramaian kota.

 

Yono mencoba cream brulee nya Mason yang disajikan dengan saus plum dan ice cream coklat. Perpaduan dari ketiga bahan diatas menjadikan makanan penutup ini layak untuk dicoba. 

Untuk mengetahui lebih banyak tentang Gillman Barrack, Galeri, Resto dan acara yang sedang berlangsung bisa dicek disini

Trip To Singapore

 

Holidays.. setiap hari liburan, bulan ini Yono akan bercerita tentang perjalanannya selama ke Singapura beberapa waktu yang lalu.. enjoy the story.. 

Senin, 17 Februari 2014

Trip To Gunung Merapi

It's just a short trip, have fun with my friends, and pulang pulang tepar sakit, akibat cape dan keujanan, hahaha...


Yono Mogus n my friend

 

Plang penunjuk arah 


Hari itu hujan lebat dan semua basah


 Yono Mogus Selfie dulu..

 

Warung Bu Mursani Asih

 

Si bunga abadi yang diwarna dan disusun sehingga lebih menarik

 

Motor dan mobil rusak ini menjadi barang bukti akibat abu vulkanik dari musibah meletusnya gunung merapai beberapa tahun silam

 

Begitu juga seperangkat alat gamelan ini


Dulu ini rumah Mbah Marijan yang terkenal dengan sesepuh gunung merapi

 

Yono Mogus and my friends


Batu ini merupakan tugu dimana tertulis para korban bencana meletusnya gunung merapi

Minggu, 16 Februari 2014

Grebek Maulud Yogyakarta

Di akhir tahun 2013 kemarin terdapat acara Sekatenan yang diadakan setiap menjelang Maulud Nabi atau menyambut hari lahir Nabi Besar Muhammad SAW.  Alun-alun Utara kota Jogja diubah menjadi pasar malam yang ramai akan berbagai macam dagangan serta permainan. Nah acara puncak dari Sekatenan tersebut adalah Grebek Maulud. Dimana istana membuat semacam ritual membuat gunungan, didoakan dan akhirnya isi dari gunungan tersebut biasanya diperebutkan oleh masyarakat yang dipercaya dapat membawa kebaikan dan lain sebagainya. Yono Mogus ditemenin Panda warga Jogja, dia bercerita banyak, karena tidak direkam dan postingannya telat hasilnya jadi cerita singkat foto aja ya.. selamat menikmati :))
 

Yono Selfie dengan background para prajurit istana

 

Pawai para prajurit istana dengan memakai berbagai macam seragam dan senjata.

 

Ini topinya keren banget kan?

 

Tameng dan Sandal.

 

Sekitar istana dipenuhi manusia yang ingin melihat proses acara Grebek Maulud dan para pedagang yang memanfaatkan moment karena banyaknya orang yang datang.

 

Pasukan pengawal kuda-kuda Istana

 

Nah kayaknya ini prajurit yang saya liat paling oke, yang lainnya sudah berumur semua, ini agak muda dan bersih.

 

Orang-orang sedang berkumpul menunggu Gunungan

 

Ini dia Gunungan yang nantinya jadi rebutan orang-orang.

 

Karena acaranya sudah lama dan baru posting, saya lupa akan nama-nama prajurit yang bertugas, seperti orang-oran yang khusus membawa gunungang ini.

 

Berat Gunungan pasti lumayan, karena dipanku ole puluhan orang :D

 

Yono dengan backgroud ribuan manusia yang ingin memasuki kawasan masjid Alun-alun.

 

Ini adalah salah satu orang yang mendapatkan sesajen yang ada di Gunungan, biasanya digunakan untuk jimat dan sebagainya.


Disaat bersamaan banyak juga Ibu ibu yang jualan hiasan seperti ini, terbuat dari cangkng telur yan diwarna dan guntingan kertas yang dililitkan ke lidi.

 

Foto by Mulyana

Visiting Musium : OHD Museum


Salah satu dari kegiatan di Nafas Residensi adalah Kunjungan ke Museum. Waktu ini Project Manager kita Nala Nandana mengajak kita ke Museum OHD yang ada di daerah Magelang Jawa Tengah sekitar 2 jam perjalanan dengan menggunakan mobil sewaan yang dibawa Nala sama Mas Octo bergantian. OHD museum merupakan salah satu museum di Indonesia yang banyak mengoleksi dan menampilkan karya seniman tanah air. Dimiliki oleh seorang Doktor yang juga pengusaha tembakau bernama Oie Hong Djien. Kami merasa beruntung karena perjalanan di museum didampingi oleh sang pemiliknya yang juga memajang karya-karya koleksinya dirumah. Mungkin suatu saat nanti, teman-teman akan melihat The Mogus tampil dan menjadi salah satu koleksi dari Museum ini. Amiin ;D



OHD Museum Open and Closed

 

Karya Entang Wiharso menjadi pembuka dari Museum OHD ini.

 

Digedung ini dijual merchandise artwork seniman lokal dan museum.

 

Yono Mogus selfie

 

Ini adalah Gedung dari OHD Museum yang dulunya dalah bekas pabrik tembakau yang direnovasi ulang sehingga cocok untuk penyimpanan karya.

 

Yono Mogus di Tugu OHD Museum

 

Ini adalah salah satu karya dari Eko Nugroho


Karya-karya yang ditampilkan di lantai dasar Museum OHD

 

Beberapa karya yang ditampilkan di lantas atas Museum

 

Tampilan kamar mandi yang dekorasinya tidak lepas dari hasil tangan seniman Indonesia.

 

Yono Mogus, Mulyana, Ahloong, Bpk OHD, Mas Octo, dan Meor


Oie Hong Djien dan Yono Mogus

Untuk lebih jelasnya mengenai Museum ini bisa diklik disini